Jumat, 16 Desember 2011

mau belajar buat rencana asuhan keperawatan..????


Rencana Asuhan Keperawatan
  1. Peningkatan Suhu Tubuh
No.
Intervensi Keperawatan
Rasional
1
Mandiri:
Kaji saat terjadinya demam serta karakteristik maupun pola demam.

Gejala demam dan menggigil karena proses infeksi penyakit
2
Observasi tanda-tanda vital secara teratur dan laporkan segera bila disertai kejang.
Tanda vital sebagai acuan keadaan umum pasien.
3
Kompres hangat kuku bila suhu lebih dari 38º C dan bila lebih dari 39º C lakukan “tepid water sponge”.
Membantu menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi atau penguapan panas tubuh.
4
Berikan cairan oral bila pasien masih bisa minum.
Mengimbangi pengeluaran cairan akibat peningkatan suhu tubuh.
5
Jelaskan pada keluarga penyebab demam dan cara melakukan kompres.
Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses perawatan di rumah.
6
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian terapi sesuai program medik : antipiretik atau parasetamol.

Pemberian dosis yang tepat merupakan terapi suportif penurunan suhu tubuh.

  1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri

No.
Intervensi Keperawatan
Rasional
1
Mandiri:
Kaji tingkat dan karakteristik nyeri.

Sebagai dasar untuk menetapkan metode intervensi yang sesuai.
2
Berikan posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang dan alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri.
Posisi yang tepat dan lingkungan yang tenang, dapat mengurangi stressor nyeri.
3
Ajarkan teknik napas dalam, relaksasi dilakukan saat nyeri muncul.
Meningkatkan konsumsi O2 dapat mengurangi nyeri.
4
Berikan kesempatan pasien berinteraksi dengan keluarga atau teman.
Keluarga dapat memberikan support yang dapat membuat pasien tenang.
5
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgesic sesuai indikasi dan program medik.

Mengurangi nyeri.

  1. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

No.
Intervensi Keperawatan
Rasional
1
Mandiri:
Kaji keluhan mual, nyeri menelan dan muntah.

Sebagai dasar untuk menetapkan metode pemberian nutrisi.
2
Berikan makanan yang mudah ditelan (lunak) dan hidangkan selagi hangat.
Meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan.
3
Berikan makanan dalam porsi kecil dan sering.
Menghindari mual dan muntah akibat porsi makan yang besar.
4
Catat intake nutrisi dan cairan per 24 jam.
Mengetahui asupan nutrisi dan cairan pasien.
5
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antiemetik dan nutrisi serta cairan perparenteral (sesuai program medik).

Meningkatkan asupan nutrisi jika intake peroral tidak mencukupi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar